Kamis, 20 Desember 2012

BAB 12
Pembangunan Koperasi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan paper ini yang alhamdulillah selesai pada waktunya yang berjudul “Pembangunan Koperasi”.
Paper ini berisikan tentang informasi Evaluasi Pembangunan Koperasi Di Negara Berkembang. Dengan adanya paper ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Pengembangan Koperasi di Negara Berkembang
Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di negara berkembang adalah sebagai berikut :
a) Sering koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh
b) Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
c) Kriteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.
Konsepsi mengenai sponsor pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom dalam bentuk model tiga tahap, yaitu :
     a) Tahap pertama : Offisialisasi
Mendukung perintisan pembentukan Organisasi Koperasi.
Tujuan utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.
Terdapat 2 jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian, yaitu :
1. Kebijakan dan program pendukung yang diarahkan pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi, kebijakan dan program ini dapat dibedakan pula, atas kebijakan dan program khusus misalnya untuk :
- Membangkitkan motivasi, mendidik dan melatih para anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.
- Membentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan bagi para manager dan karyawan)
- Menciptakan struktur organisasi koperasi primer yang memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, serta pengaturan distribusi potensi yang tersedia) dan,
- Membangun sistem keterpaduan antar lembaga koperasi sekunder dan tersier yang memadai.
2. Kebijakan dan program diarahkan untuk mendukung perekonomian para anggota, masing-masing, dan yang dilaksanakan melalui koperasi terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti organisasi-organisasi pembangunan lainnya.
 
     b) Tahap kedua : De Offisialisasi
Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, Manajemen dan keuangan secara langsung dari organisasi yand dikendalikan oleh Negara.
Tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi artinya, bantuan, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.
Kelemahan-kelemahan dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan koperasi :
1) Untuk membangkitkan motivasi para petani agar menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan-harapan yang tidak realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan janji-janji mengenai perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.
2) Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuatdan, efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.
3) Karena alas an-alasan administrative, kegiatan pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukan perusahaan koperasi, dan mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para naggota, anggota pengurus dan manajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi-strategi yang mendukung perkembangan sendiri atas dasar keikutsertaan anggota koperasi.
4) Koperasi telah dibebani dengan tugas-tugas untuk menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya (misalnya kredit), sekalipun langkah-langkah yang diperlukan dan bersifat melengkapi belum dilakukan oleh badan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)
5) Koperasi telah diserahi tugas, atau ditugaskan untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaan koperasi tersebut belum memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan program itu
6) Tujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai pemerintah) tidak cukup mempertimbangkan, atau bahkan bertentangan dengan, kepentingan dan kebutuhan subyektif yang mendesak, dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada pembangunan para individu dan kelompok anggota.
Secara singkat dapat dibedakan tiga tipe konflik tujuan yang satu sama lain tidak cukup serasi, yaitu :
a. Koperasi serba usaha yang diarahkan untuk melaksanakan membawa pengaruh negatif terhadap kepentingan anggota atau fungsi-fungsi yang merupakan tugas instansi pemerintah, yang terhadap loyalitas hubungan antara anggota dan manajer
b. Perusahaan koperasi diarahkan bertentangan dengan kepentngan paraanggota untuk menjual hasil produksi para anggota engan harga yang lebih rendah dari harga pasar sebagai satu bentuk sumbangan terhadap stabilisasi harga secara umum.
c. Mungkin terkandung maksud atau asumsi bahwa perusahaan koperasi dapat meningkatkan kepentingan yang nyata atau sesungguhnya dari para anggota dan merangsang perubahan sosial ekonomi itu,tidak dipertimbangkan secara matang keadaan nyata dari para petani kecil yang menjadi anggota, struktur lahan dan pola produksi mereka, kebutuhan dan tujuan mereka.
Perkembangan koperasi sebagai Organisasi mandiri yang otonom
Setelah berhasil mencapai tingkat swadaya dan otonom, koperasi-koperasi yang sebelumnya disponsori oleh Negara dan mengembangkan dirinya sebagai organisasi swadaya koperasi bekerja sama dan didukung oleh lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tersier.
http://dhonyaditya.wordpress.com/2011/11/23/pembangunan-koperasi-di-negara-berkembang/

Sabtu, 01 Desember 2012

  EKONOMI KOPERASI

BAB 11
Peranan Koperasi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan paper ini yang alhamdulillah selesai pada waktunya yang berjudul "Peranan Koperasi"
Paper ini berisikan tentang informasi Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Anggota . Dengan adanya paper ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang peranan koperasi.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar
diklasifikasikan menjadi 2 macam :
  1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
  2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli
  3. Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
  4. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
  5. Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
  6. Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
  7. Perusahaan bebas untuk mesuk dan keluar
  8. Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Persaingan Sempurna
                  Anggota Koperasi (A)                                                            Pasar (B)
    P                                                                               P
                                                                                    M               
                                                               MC                                                                           S = MC
                            A                     E               AC                                         J                
P1                                                                              P1                                      
Po                                        D                                   Po                                   H
Co                                            G                                                             
C1                            B                                                                                     
                                                                                                             K                                     D
                 
                              F                                                   N                                   R


 

 0                       q1              qo   q2                 q           0                         Q1       Qo    Q2                Q
Koperasi dalam Pasar Monopolistik
Ciri-cirinya :
  • Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
  • Produk yang dihasilkan tidak homogen
  • Ada produk substitusinya
  • Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
  • Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
  • gambar
§                    Anggota Koperasi (A)                                                            Pasar (B)
§      P                                                                               P
§                                                                                      M               
§                                                                 MC                                                                           S = MC
§                              A                     E               AC                                         J                
§  P1                                                                              P1                                      
§  Po                                        D                                   Po                                   H
§  Co                                            G                                                             
§  C1                            B                                                                                     
§                                                                                                               K                                     D
§                    
§                                F                                                   N                                   R
§ 


 
§   
§   

§   0                       q1              qo   q2                 q           0                         Q1       Qo    Q2                Q
Koperasi dalam Monopsoni
                              MFC


 

                        A
    Ps                                                                                                       S = AFC   
                                                                                                               S = MC Koperasi
   Po
                                 
   PB                                 E
                           F
                                          MR                                             D
       0                                                                                                                                       
                        Q2 Q1                QO                                             Q
          Disini ada penjual banyak tetapi hanya ada satu pembeli
Kelangsungan hidup Koperasi jangka panjang pada pasar persaingan Monopsoni
                                                                                                                                     
P                                                                             P                                           ST      MFC 
                                                           MC                
                                                                                                                                                   AFC
                                                         AC                 PS                                               
P*                                     e                                    P*                                        
                                                                                                                                    R                        D                                    
PB                          a                                              PB
  f                                          d
  c                               b
                                                                                                                                           MR
                                
  0                          q2       q3                                        0                         Q2   Q1   Q3                          Q
              Anggota Koperasi (A)                                                 Pasar (B)
Koperasi dalam Pasar Oligopoli
-  Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada
    beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar
- Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga
Gambar 9.1
Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan
mengadakan product defferentiation dan memperluas
pasar dengan cara melakukan kegiatan advertensi, 
membedakan mutu dan bentuk produk

















































Text Box: Kebijakan Harga











Kemampuan sama
 

Kemampuan
lebih rendah
 

Kemampuan sama
 

Kemampuan

lebih rendah
 















Kebijakan harga aktif
 

Kebijakan harga pasif (mengikuti pemimpin harga atau price leader)
 

Kebijakan
 harga penjarah
 

Harga sama
 

Kebijakan harga aktif
 


 


 
Koperasi dengan Kemampuan Sama di Pasar Oligopoli


 

                  Rp                                     MC


 

                    P1                                                    AC
                     
                   P2                                                                        D
                   P3
                   P4
                     C
                                                MR                            d = AR
                     O                    X o X1 X2 X3  Qx                         Q
          Penawaran Harga yang bersifat Predator
          Price Leadership :
            - Price Leadership oleh Perusahaan dengan Biaya Terendah
  Rp


 
                                                                 MC 2   MC1


 
                                                                                       AC2   AC1   


 
   P2
   P1                                                                                                               D
.                                                                                            d = AR
                                                       MR
     0                                 Q2  Q1                                                             Q
Price leadership oleh Perusahaan Dominan


 
  Rp
                                  MCd


 
                                                             MCs


 
                                        C


 
   P1
                                              
                                                     d     
                                                                          B
                                                           MRd
                                                                                                  D
     0                 X d       Xs       X                                                     Q
Skala Ekonomis sebagai Rintangan untuk Memasuki Pasar Oligopoli
   Rp                                                       Rp








 

                                                 ATC1                                                   ATC2
   P1                                                     P1
   Po                                                     Po
                         MR         Do                                          MR                D1
                        
      O                         Q1            Q           0                              Q2                Q